.assalamualaikum.

tadi pagi sy ke skolah. smesteran sudah slesai sii. ke skolah buat bersih-bersih mushalla.

ada satu perbincangan yang membuat smua anak kelas 2 yang ngumpul merinding: Ghibah.

awalnya Annisa yang mulai (weh, Nisa. brapa ko bayar ine, karena sy masukkan namamu di sini?). kami lagi duduk2, Annisa tiba-tiba bilang gini:

"Weh. ko tauk, ternyata ghibah itu parah skali. deh. merindingku baca bukunya."

saya dan Ary mendekat.

i: "ghibah? ghibah gosip? memang toh?"

n:"ya ampun, itu bukunya kaHidayah yg sy pinjam, bahas habis-habisan tentang itu ghibah."

dan Annisa mulai menjelaskan.

ghibah ato yang lebih dikenal dengan nama gosip, ternyata akibatnya parah skali. selama ini kita cuma tauk gosip itu ndabaik. ia, sekadar gosip itu ndabaik. deh. tapi ternyata, ngeri skali balasannya.

kalo kita ghibahin orang (baca: bicarain kejelekannya orang lain), pahala kita SEMUA akan ngalir ke orang yang dighibahin itu. dan SEMUA dosa orang itu ngalir ke kita. hhaahaha. ini hanya pantas jadi bahan ketawaannya setan. ih. yang merasa, lanjutin aja.

jadi, istilah "DIAM ITU EMAS" itu sangaaat benar. benar pada tempatnya. jangan mentang-mentang "DIAM ITU EMAS", kita jadi mubazirkan mulut kita.

dan jangan merasa kalo kita nda pernah ghibah, kita nda salah. huaaahaha. bahkan, orang yang cuma sekadar denger juga sama dengan orang yang ghibah lewat mulut itu. sama dosanya. aih. aih.

setelah Annisa jelaskan tentang semua itu, kami selain Nisa mendesis-desis berdesah-desah, nyesel. banyak pertanyaan, banyak jawaban.

katanya Nisa, untuk menghindari itu semua, hindari saja orang-orang yang ghibah, alihkan pembicaraannya, ato yang paling baik, NEGOR.

yah. saling ngingetin aja laah. daripada..?
ndak, deh, makasih. biar dibilang kuper, kek, sok suci , kek, mending hindari de.
waah. kita sudah lumuran dosa gini, mo nambah lagi? TIDAK, TAREMA KASEH.

oia, hari ini Christine sama Aip datang. stagaa. senangku.
banyak pemasukan ni.

oia lagi, D***, MAAF.
sy sudah mimpikan kau. beberapa malam yang lalu.
jadi it's over.

kalo pun belum over, over kan lah saja.