hari kamis lalu, kemaren maksudnya, ada plajaran PKN. guruku cewek. pake jilbab.
kiut. dan slalu ditiduri di kelas. oia, maksudnya ditiduri di sini, anak2 dalam kelas yang tiduri. maksudnya, kalo plajarannya, anak2 pasti tidur. yang jelas sy salah satunya. tidak diragukan.
sy samaskali ndanyangka, plajaran PKN yang memengantukkan itu bisa jadi bahan blogku kali ini.
sebenarnya semuanya biasa2. biasa2 kalo saja sy bukan dari MERAUKE, PAPUA. biasa saja kalo yang dibahas skadar tentang standar pemerintahannya PAPUA.
jadi gini.
PKN itu plajaran sesudah istirahat. wuih, pas. pasnya orang lagi ngantuk. ORANG di sini berarti orang pada umumnya. kalo kasus sy pribadi, sy kan SELALU ngantuk kalo belajar. penjas saja sy ngantuki. bagemana PKN??
nah, karena sy ini anak yang baik, anak perempuan satu2nya dalam keluarga, kecil, mungil, berperasaan lembut, dan pendiam, maka begitu masuk kelas, sy langsung mencari kegiatan. apapun. yang bisa menghindarkan ngantuk. jadi sy mulai menulis-nulis. sret. sret. sret.
RICKY KIM
HUAA. Ricky Kim yang amat cakep. tapi jerawatan.
ah. sudah.
sy selesai menulis-nulis. ngantuk menghampiri. sy tepis lagi. kali ini sy melipat-lipat dan merobek-robek kertas yang sudah ditulis-tulisi itu. TADAA! jadilah kotak-kotakan. BRET. sy tindihi. penyok.
hampir ngantuk lagi, sy nyalain tivi. sy selalu bawa tivi ke skola. akhir-akhir ini. tivi kecil. tivi di hape. sy nyalain, sy sembunyiin dalam tas. blep.
"Tonro. Tarzan Cilik."
tarzan cilik itu sinetron baru yang diperankan Baim kecil ucul-ucul.
"??sorong ko ica. ke sebelah sana."
sy pindah ke kursinya Vera, yang hari itu ndamasuk skola.
dan Tenri duduk di sebelahku.
Ibu lanjut menerangkan.
entah apa yang Ibu jelaskan sebelumnya, (sy sudah bilang kan, sy anak baik? bagemanapun keadaannya, sy Selalu memperhatikan guru) yang ndabisa sy tangkap sama skali apa maksudnya (yak, semua orang tauk lah, kalo pikirannya orang suka melayang2, walopun raganya ndapindah).
"Anak sy pernah bertanya kepada sy. Ibu, sebenarnya, Papua itu pulau yang dianaktirikan, dianakemaskan, ato tidak ada apa-apanya buat bangsa Indonesia?"
DEG.
sy langsung kaget. sy slalu bahagia kalo mendengar kata"Papua" ato yang menyangkut itu di Makassar sini. sy menyimak.
"pertama, dianaktirikan. sebenarnya tidak bisa juga dikatakan seperti itu ya. karena pemerintah selalu memberikan tunjangan untu daerah2 di Indonesia, termasuk di Papua itu. Papua juga sudah diakui sumber daya alamnya yang sangat berlimpah. tapi ya itu. sumber daya manusianya sangat sedikit skali yang mampu.."
sy mulai tersing***g.
"..seperti misalnya internet. jarang skali itu ya, orang di sana mempunyai komputer, apalagi internet. yang punya paling yaa, golongan pejabat-pejabat.."
duh. mulai ngaco.
"..sama juga sama harga barang. di sana sulit skali dijangkau ya. sehingga barang-barang di Makassar yang 1000 bisa jadi 5000 atau 10.000 di sana.."
Ibu. BERLEBIHANKI, BU.
"..Papua memang punya banyak skali tambang-tambang alam ya. seperti di Freeport. amerika saja sampai tidak mau lepas itu Freeport. jadi sulit juga bagi merea (baca: Papua) untuk bisa mengejar pembangunan seperti di Makassar, atau Jakarta.."
ck.
"..itu Papua bayangkan. 50% nya masih berupa hutan. penduduk di sana masih primitif skali.."
sy marah, dan nggebrak meja. BRAK!
"IBU APA-APAAN SIH?!!"
...
ah, nda kok. sy becanda.
semua nahan ktawa, perasaanku. soalnya brapa kali namaku disebut-sebut.
"denisa. denisa. kampungmu denisa."
hu, dasser.
ni. sy jelaskan yaa.
manusia Papua sudah mulai maju. banyak kok anak ASLI Papua yang lolos olimpiade sampe ke Luar negeri. banyak juga kakak klasku yang sampe pertukaran plajar ke Ostrali.
dibandingkan M*******, Papua lebih banyak anak pintarnya.
trus, internet. ibu, tabee.
kalo komputer cuma bisa dimiliki pejabat ato orang sangat kaya lainnya, sy ndamungkin bisa komputeran skarang. apalagi internet. di Merauke (penutupnya Indonesia), sy tiap hari onlain. kalo libur sampe jam dua-an.
harga. geez. ndalah Bu. beda harga nya nda segitu-segitu amat. palingan beda 1000 ato 2000.
masalah hutan, kayaknya bukan 50% daerah Papua hutan. kayaknya malah 65%.
kalo tentang keprimitifan penduduk, itu sy akui. mereka semua primitif, seperti sy.
ah. sudah.
sy selesai menulis-nulis. ngantuk menghampiri. sy tepis lagi. kali ini sy melipat-lipat dan merobek-robek kertas yang sudah ditulis-tulisi itu. TADAA! jadilah kotak-kotakan. BRET. sy tindihi. penyok.
hampir ngantuk lagi, sy nyalain tivi. sy selalu bawa tivi ke skola. akhir-akhir ini. tivi kecil. tivi di hape. sy nyalain, sy sembunyiin dalam tas. blep.
"Tonro. Tarzan Cilik."
tarzan cilik itu sinetron baru yang diperankan Baim kecil ucul-ucul.
"??sorong ko ica. ke sebelah sana."
sy pindah ke kursinya Vera, yang hari itu ndamasuk skola.
dan Tenri duduk di sebelahku.
Ibu lanjut menerangkan.
entah apa yang Ibu jelaskan sebelumnya, (sy sudah bilang kan, sy anak baik? bagemanapun keadaannya, sy Selalu memperhatikan guru) yang ndabisa sy tangkap sama skali apa maksudnya (yak, semua orang tauk lah, kalo pikirannya orang suka melayang2, walopun raganya ndapindah).
"Anak sy pernah bertanya kepada sy. Ibu, sebenarnya, Papua itu pulau yang dianaktirikan, dianakemaskan, ato tidak ada apa-apanya buat bangsa Indonesia?"
DEG.
sy langsung kaget. sy slalu bahagia kalo mendengar kata"Papua" ato yang menyangkut itu di Makassar sini. sy menyimak.
"pertama, dianaktirikan. sebenarnya tidak bisa juga dikatakan seperti itu ya. karena pemerintah selalu memberikan tunjangan untu daerah2 di Indonesia, termasuk di Papua itu. Papua juga sudah diakui sumber daya alamnya yang sangat berlimpah. tapi ya itu. sumber daya manusianya sangat sedikit skali yang mampu.."
sy mulai tersing***g.
"..seperti misalnya internet. jarang skali itu ya, orang di sana mempunyai komputer, apalagi internet. yang punya paling yaa, golongan pejabat-pejabat.."
duh. mulai ngaco.
"..sama juga sama harga barang. di sana sulit skali dijangkau ya. sehingga barang-barang di Makassar yang 1000 bisa jadi 5000 atau 10.000 di sana.."
Ibu. BERLEBIHANKI, BU.
"..Papua memang punya banyak skali tambang-tambang alam ya. seperti di Freeport. amerika saja sampai tidak mau lepas itu Freeport. jadi sulit juga bagi merea (baca: Papua) untuk bisa mengejar pembangunan seperti di Makassar, atau Jakarta.."
ck.
"..itu Papua bayangkan. 50% nya masih berupa hutan. penduduk di sana masih primitif skali.."
sy marah, dan nggebrak meja. BRAK!
"IBU APA-APAAN SIH?!!"
...
ah, nda kok. sy becanda.
semua nahan ktawa, perasaanku. soalnya brapa kali namaku disebut-sebut.
"denisa. denisa. kampungmu denisa."
hu, dasser.
ni. sy jelaskan yaa.
manusia Papua sudah mulai maju. banyak kok anak ASLI Papua yang lolos olimpiade sampe ke Luar negeri. banyak juga kakak klasku yang sampe pertukaran plajar ke Ostrali.
dibandingkan M*******, Papua lebih banyak anak pintarnya.
trus, internet. ibu, tabee.
kalo komputer cuma bisa dimiliki pejabat ato orang sangat kaya lainnya, sy ndamungkin bisa komputeran skarang. apalagi internet. di Merauke (penutupnya Indonesia), sy tiap hari onlain. kalo libur sampe jam dua-an.
harga. geez. ndalah Bu. beda harga nya nda segitu-segitu amat. palingan beda 1000 ato 2000.
masalah hutan, kayaknya bukan 50% daerah Papua hutan. kayaknya malah 65%.
kalo tentang keprimitifan penduduk, itu sy akui. mereka semua primitif, seperti sy.
3 komentar:
hidup Papua dan sekitarx !!
jangan sedih ica..
HIDUP PAPUA!!
HIDUP BAJU DISKONAN!!
terutama Baju Diskonan..
kurang ajar ini anak2.
buat Vikar: kau eldeka masi sempat2nya ol.
buat Pebe: pengertianmu, Pebe.
Posting Komentar